Proposal Ptk Sd Lengkap

Posted on -

PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SD LENGKAP-Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran IPA pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi kegunaan energi listrik dan berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari, hanya mencapai 40%. Pada tahun pelajaran 2015/2016 siswa yang bernilai sama dan atau di atas KKM (>65) hanya 8 siswa. Jadi yang tuntas hanya 40% dengan rata-rata nilai sebesar 62,50, rendahnya hasil belajar di SDN 02. Disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) pandangan siswa yang masih holistik atau global pada obyek tertentu; (2) minat siswa masih sangat rendah; (3) kurangnya mass media yang tepat dan membuat siswa tertarik pada pembelajaran IPA; (4) master yang tidak menerapkan Pendekatan pembelajaran yang inovatif, konstruktif, dan terkesan statis; (5) keadaan kelas yang sering kacau karena kenakalan dan sikap usil siswa laki-laki. Masalah yang dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang mengidentifikasi kegunaan energi listrik dan berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa kelas VI SDN 02. Term 2 Tahun 2015/2016”.

  1. Contoh Proposal Ptk Sd
  2. Contoh Proposal Ptk Sd Kelas 2
  3. Proposal Ptk Sd Lengkap
  1. Download Contoh PTK SD Kelas 2 II Terbaru Lengkap pdf mapel IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, PKn Penelitian Tindakan Kelas Sekolah Dasar.
  2. Preview Proposal PTK untuk SD. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Kumpulan Contoh PTK SD, SMP, SMA Lengkap Kumpulan Contoh PTK SD, SMP, SMA Lengkap. SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK).pptx. CONTOH PROPOSAL PTK SD Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung Perkalian dengan. CONTOH PTK TK LENGKAP GRATIS JUDUL PENGEMBANGAN.

Download ptk ipa sd kelas 6 pdf. Pembelajaran IPA diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA maka para ahli mengembangkan berbagai model pembelajaran yang dilandasi pandangan konstruktivisme dari Piaget. Pandangan tersebut berpendapat bahwa dalam proses belajar anak memperoleh banyak pengetahuannya sendiri dan memperoleh banyak pengetahuan di luar sekolah (Dahar dalam Nano Sutarno, 2007: 8,11).

Oleh karena itu, setiap siswa akan membawa konsepsi awal mereka yang diperoleh selama berinteraksi dengan lingkungan dalam kegiatan pembelajaran. Implikasi dari pandangan konstruktivisme di sekolah ialah pengetahuan itu dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran master ke siswa. Namun secara aktif dibangun oleh siswa melalui pengalaman nyata. Hasil survei yang telah dilakukan, menunjukkan nilai rata-rata kelas untuk materi IPA hanya mencapai 60% Pada tahun ajaran 2015/2016 siswa yang bernilai sama dan atau di atas KKM (65) hanya 8 siswa. Jadi yang tuntas hanya 40% dengan rata-rata nilai sebesar 62,5 Rendahnya hasil belajar di SDN 02. Disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) pandangan siswa yang masih holistik atau worldwide pada obyek tertentu; (2) minat siswa masih sangat rendah; (3) kurangnya mass media yang tepat dan membuat siswa tertarik pada pembelajaran IPA; (4) master yang tidak menerapkan model pembelajaran yang inovatif, konstruktif, dan terkesan statis; (5) keadaan kelas yang sering kacau karena jumlahnya banyak didominasi siswa laki-laki.

Kondisi ini merupakan masalah yang perlu dicarikan pemecahannya. Download ptk sd kelas 6 doctor. Salah satu langkah awal yang perlu dipersiapkan dalam usaha mensukseskan pembelajaran adalah dengan menentukan metode pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa. Design Pembelajaran Jigsaw adalah model pembelajaran dimana siswa diajak untuk dapat berfikir kritis dan mencari solusi untk dapat emecahkan masalah yang dihadapi. Untuk itu, guru hendaknya berupaya melakukan perubahan pembelajaran dengan mengaktifkan siswa agar hasil belajar siswa menjadi meningkat. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Jigsaw Bagi Siswa Kelas VI SDN 02.

Semester 2 Tahun 2015/2016 “. Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar-benar di angkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK.

Sebaliknya permasalahan yang dimaksud seyogyanya bukan permasalahan yang secara teknis metodologis di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah serta diikuti dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalahan yang perlu di tangani itu nampak menjadi perumusan masalah.

Dalam pembelajaran di kelas, master hanya mengacu kepada banyaknya materi yang diberikan siswa, sehingga master menyampaikan materi dengan metode ceramah terus. Keadaan inilah yang menjadikan siswa jenuh, tidak terdorong untuk terlibat berpikir. Siswa menjadi tidak kreatif apabila menghadapi permasalahan yang ada. Siswa menjadi diam saja, ketika harus menyampaikan pendapat.

Tragisnya kondisi ini tidak pernah terjadi, karena memang guru mendominasi situasi pembelajaran. Pembelajaran lebih berpusat pada guru. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan haanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip¬prinsip saja tetap juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didk untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Pencapaian tujuan IPA dapat dimiliki oleh kemampuan peserta didik yang standar dinamakan dengan Standar Kompetensi (SK) dan dirinci ke dalam Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi dasar ini merupakan standar minium yang secara nasional harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh expert. Secara rinci SK dan KD untuk mata pelajaran IPA yang diitujukan bagi bagi siswa kelas VI SD disajikan melalui tabel 2.1 berikut ini.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada master tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut master dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Chatarina, dkk, 2004:4).

Contoh Proposal Ptk Sd

Perolehan aspek-aspek perilaku tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana 1999:3). Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar. Secara keseluruhan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa, setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Contoh ptk sd kelas 6 pdf. Hasil belajar digunakan oleh master untuk menjadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Ukuran hasil belajar diperoleh dari aktivitas pengukuran.

Secara sederhana, pengukuran diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda. Pengukuran adalah penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Allen dan Yen, 1979). Untuk menetapkan angka dalam pengukuran, perlu sebuah alat ukur yang disebut dengan instrumen. Dalam dunia pendidikan instrumen yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan siswa seperti tes, lembar observasi, panduan wawancara, skala sikap dan angket. Model pembelajaran ini merupakan design pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain.

Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan (Are located, A new., 1994). Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam.

Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

Guru harus mengetahui latar belakang siswa agar tercipta suasana yang baik bagi setiap angota kelompok. Disini, peran master adalah mefasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan.

Setelah pembahasan selesai, em função de anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Para kelompok ahli harus mampu untuk membagi pengetahuan yang di dapatkan saat melakuakn diskusi di kelompok ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh setiap anggota pada kelompok asal. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya em virtude de siswa harus memiliki tanggung jawab dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang diberikan. Master membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 4 - 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda.

Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli.

Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Kelompok ini disebut kelompok jigsaw. Misal suatu kelas dengan jumlah 40 siswa dan materi pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya terdiri dari 5 bagian materi pembelajaran, maka dari 20 siswa akan terdapat 4 kelompok ahli yang beranggotakan 5 siswa dan 4 kelompok asal yang terdiri dari 5 siswa. Setiap anggota kelompok ahli akan kembali ke kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau dipelajari dalam kelompok ahli.

Guru memfasilitasi diskusi kelompok baik yang ada pada kelompok ahli maupun kelompok asal. Design pembelajaran kooperatif jigsaw adalah design pembelajaran yang memfokuskan hampir semua kegiatan pembelajaran pada siswa. Siswa dituntut untuk bisa bertanggung jawab atas apa yang dipelajarinya bersama teman-temannya dalam satu kelompok. Siswa dituntut untuk aktif mengikuti proses pembelajaran dan mengerti materi yang akan dipelajari.

Contoh Proposal Ptk Sd Kelas 2

Pembelajaran ini membagi siswa dalam 1 kelas menjadi kelompok asal dan kelompok ahli,melakukan diskusi, presentasi,kuis, kemudian pemberian penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan skor tertinggi. Dengan model pembelajaran seperti ini diharapkan dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran IPA, sehingga tujuan pembelajaran IPA dapat tercapai. Uraian diatas dapat digambarkan dengan bagan di bawah ini.

Proposal Ptk Sd Lengkap

Berdasarkan lokasi termasuk wilayah Device Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI sebanyak 18 siswa. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada yang pegawai, pengusaha, sampai buruh pabrik, banyak juga yang tani. Bahkan tidak sedikit pula yang hanya buruh tani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan.

Ada beberapa prestasi yang diraih oleh siswa SDN 02. Terutama di tingkat kecamatan baik di bidang akademik maupun non akademik.